Thursday, July 3, 2008

Local Content dan Daya Saing Bangsa

Saya memulai diskusi dengan menjelaskan peluang-peluang yang dimiliki Indonesia dalam pengembangan konten lokal. Yang pertama fenomena menarik bahwa realita membuktikan bahwa pendataran dunia oleh Internet membuat perubahan di dunia memungkinkan dilakukan oleh individu (komunitas kecil), dan bukan lagi monopoli negara atau konglomerasi besar. Yang kedua, menurut IDC Professional Developer Model (2004), Jumlah software house di Indonesia mencapai 250 dan akan meningkat 2x dalam 5 tahun ke depan. Jumlah pengembang profesional mencapai 56500 orang dan akan meningkat sampai 71600 orang di tahun 2008. Perlu diingat bahwa total pengembang profesional di dunia adalah 13,5 juta (Indonesia menyumbang 0,5%). Sumbangan terbesar dari India (10,5%) dan Amerika (18,9%). Region Asia Pacific penyumbang developer terbesar di dunia (29,2%) disusul North America (21,7%). Dan yang menarik, saya yakin ini termasuk keunggulan komparatif bagi pengembang di Asia Pasifik, software spending per developer region Asia Pacific sangat rendah, hanya 50% dari region North America.

Indonesia bukanlah negara yang tidur dalam software development, hanya masalahnya sekarang banyak yang bergerak secara sendiri-sendiri, bergerilya dan tidak terkoordinasi. Kita dapat melihat bahwa lebih dari 200 komunitas, forum dan milis pengembang Indonesia, baik yang berkumpul karena kesamaan bahasa pemrograman yang digunakan, atau bidang software yang digarap. Juga suatu penemuan menarik bahwa banyak project-project besar (sistem egovernment dan eLearning) dibantu oleh komunitas dan perusahaan pengembang level kecil.

No comments: